Kamis, 27 Juni 2013

Sate Kere Mbok Rumi Disanjung KEMENKOP RI





Solo, Juni 2013. "Enak!" begitu komentar Bpk Drs Afrizal Kusai MM (perwakilan dari Kementrian Koperasi & UKM) saat mencicipi dan berkunjung ke stand Sate Kere Mbok Rumi Binaan Rumah Zakat Solo di Wirausaha Expo yang diselenggarakan oleh BEM UNISRI SOLO Solo.

Sate Kere Mbok Rumi adalah salah satu member binaan Rumah Zakat dalam rumpun senyum mandiri. Beberapa member binaan Rumah Zakat lainnya seperti; Ayam Goreng Mbk Menuk, Raffi Crispy, KFC Ngetoi, dll memdapat asupan modal dan sarana usaha dari Rumah Zakat. Selain itu para member binaan juga wajib mengikuti sekolah bisnis yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat Cabang Solo.


Melalui program senyum mandiri, Rumah Zakat menarget member binaan mampu mengembangkan bisnisnya berskala menengah dengan penghasilan bersih minimal 5 juta/ bulan dalam waktu  3 tahun. "Itu artinya mereka telah bertransformasi menjadi seorang muzakki dimana standar minimal seorang wajib zakat pada kisaran penghasilan bulanan Rp. 4.160.000,- setara dengan 520 kg beras dengan asumsi harga beras Rp. 8000/kg" terang Afifudin Zam'i, Micro Businner Officer Rumah Zakat Cabang Solo.


Rumah Zakat Solo terus berkarya untuk pemberdayaan. CareLine 0271-7072671 (sigit/afif).

Rabu, 26 Juni 2013

SAMBUT BERKAH RAMADHAN DENGAN INDAHNYA BERBAGI



“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon”
 
Dalam  Bulan Ramadhan Allah telah mengaruniainya sebagai bulan untuk berpuasa, sebagai bentuk  melatih diri menundukkan kekuatan hawa nafsu yang senantiasa mengajak pada kesesatan, sehingga kembali kepada fitrah. Sehingga sangat disayangkan, jika di bulan yang penuh nikmat ini kita sia-siakan.

Ramadhan memang begitu dirindukan keindahannya, indah dalam semangat kebersamaan, indah dalam semangat berbagi, maka tak heran banyak orang yang rindu ingin segera jumpa dengannya. Jangan sampai Ramadhan hanya dijadikan program untuk pelangsingan badan atau program untuk menghemat uang saja. Begitu juga, jangan sampai kita sia-sia melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan sehingga hanya lapar dan dahaga saja yang kita dapatkan.

Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk mereformasi akhlak kita. Ketika pasca Ramadhan tidak terjadi perubahan sikap menjadi lebih baik, maka dapat dipastikan bahwa reformasi akhlak yang dilakukan saat Ramadhan gagal. “Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan dan paling giat beribadah, tetapi memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan beliau lebih dermawan dari biasanya, beliau lebih giat beribadah, menghidupkan (tidak tidur) malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (H.R. Bukhari).

Sehingga seharusnya telah menjadi sebuah kebiasaan dalam benak setiap muslim untuk menjadikan semangat berbagi dan semangat beribadah sebagaimana yang dicontohkan oleh seorang suri teladan yang baik. Hal itu memastikan bahwa kita akan selalu mereformasi akhlak kita menjadi lebih baik dan terus menjadi lebih baik lagi ketika telah melalui gerbang Ramadhan. Mari bersama kita menyiapkan diri untuk menyambut Ramadhan. Bukanlah waktu yang terlambat ketika kita ingin merubah sikap kita, meningkatkan kualitas diri kita menjadi pribadi yang baik. Semangat menyambut Ramadhan, semangat dalam beribadah serta meningkatkan amalan-amalan, dan semangat berbagi.

Selasa, 11 Juni 2013

Tentang Syarat-Syarat Zakat





Sungguh, usaha kamu memang beraneka macam.
Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa
dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
serta mendustakan pahala yang terbaik,
maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.
QS. Al-Lail : 4-11

Sobat zakat, membicarakan tentang buah dari usaha yakni berupa kekayan, Quran tidak memberikan ketegasan tentang jenis kekayaan yang wajib zakat, dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi, dan berapa besar yang harus dizakatkan. Persoalan tersebut diserahkan kepada Sunnah Nabi.
Didalam al-Quran terdapat beberapa jenis kekayaan yang disebutkan seperti: emas dan perak (9:34); tanaman dan buah-buahan (6:141); penghasilan dari usaha yang baik (2:267); dan barang tambang (2:267).

Namun demikian, al-Quran hanya merumuskannya dengan rumusan yang umum yaitu “kekayaan” (“Pungutlah olehmu zakat dari kekayaan mereka,…..” QS 9:103).
Menurut ulama besar kontemporer Yusuf Al-Qaradhawy, kekayaan hanya bisa disebut kekayaan apabila memenuhi dua syarat yaitu : dipunyai dan bisa diambil manfaatnya.

Berdasarkan sabda Rasulullah contohkan, harta kekayan yang wajib dizakatkan adalah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1.      Baik dan Halal

2.      Berkembang dan berpotensi untuk berkembang

3.      Mencapai nishab
Ketentuan ini berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhori dari Abu Said bahwa Rasulullah bersabda:
“tidak wajib zakat pada tanaman kurma yang kurang dari lima wasaq. Tidak wajib zakat dari perak yang kurang dari lima  awaq, tidak wajib zakat pada unta yang kurang dari lima ekor”.
4.      Memenuhi haul
Penetapan syarat haul ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ali Bin Abi Thalib, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Jika Anda memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu waktu satu tahun, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak lima dirham. Anda tidak mempunyai kewajiban apa-apa hingga Anda memiliki dua puluh dinar dan telah berlalu waktu satu tahun, dan Anda harus berzakat sebanyak setengah dinar. Jika lebih, maka dihitung berdasarkan kelebihanya. Dan tidak ada zakat pada harta hinga berlalu waktu satu tahun.”

5.      Lebih dari kebutuhan pokok
Dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 219, Allah berfirman : “.... dan mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih dari keperluan’....”

6.      Milik penuh dan bebas dari hutang
Adapun yang menjadi alasan penetapan syarat ini adAllah:
Di dalam Al-Quran  Allah telah menetapkan kepemilikan yang jelas dalam mengeluarkan zakat dengan menyebutkan “harta mereka” atau “harta kamu”. Seperti  firman Allah dalam surat al-Ma’arij ayat 24-25 dan surat at-Taubah ayat 103.

Adapun sumber zakat Mal dibagi menjadi dua bagian:
1. Sumber zakat terdahulu
Yaitu sumber zakat yang pernah ada pada zaman Rasulullah, seperti zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat pertanian, dan zakat rikaz.

2. Sumber zakat modern
Yaitu sumber zakat yang tidak ada pada zaman Rasulullah, tapi para ulama memasukannya kedalam sumber zakat yang diharus dikeluarkan zakatnya dengan jalan analogi atau qiyas kepada sumebr zakat yang pernah ada, seperti: zakat profesi, tabungan, saham/obligasi, investasi, dan hadiah.
Jadi harta yang memenuhi ketentuan-ketentuan di atas saja, yang wajib dizakatkan. Sehinga barang-barang yang baru dibeli, tidak wajib dizakatkan. Demikian pula harta yang belum mencapai nishab dan haul. Wallahu a’lam 

Minggu, 09 Juni 2013

RUMAH ZAKAT SOLO HADIRKAN MOBIL JUARA

 http://www.rumahzakat.org/modules/uploads/2013/06/RZ_2013-06-04-BALON-LAUNCHING-SOLO.jpg

SOLO. Rumah Zakat cabang Solo kembali menghadirkan layanan baru untuk masyarakat Solo Raya di bidang pendidikan. Layanan ini berupa Mobil Juara. Mobil Juara dilaunching di Kota Solo, Selasa (4/6) oleh Kepala Dinas DIKPORA Surakarta Ibu Etty Retnowati, SH, MH. di kantor Rumah Zakat Solo, Jln. Kalilarangan No. 39, Surakarta. Acara launching ini juga dimeriahkan pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, lomba mewarnai, pentas seni dan story telling.

Acara Launching dimulai pukul 08.00 WIB dimulai dengan tasmi’ QS. Ar Rahman oleh Ananda Muhammad Anshori salah peserta bea siswa tahfidz, sambutan BM RZ Solo, kemudian sambutan Kepala Dinas DIKPORA Solo yang dilanjutkan dengan pemotongan pita dan penerbangan balon Launching Mobil Juara.

Setelah pelepasan balon, anak-anak PAUD mengikuti lomba mewarnai sementara para orang tua antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah serta menikmati fasilitas Mobil Juara.

Mobil Juara adalah sumber belajar bergerak yang diperuntukan bagi wilayah binaan Rumah Zakat dan umumnya anak-anak Indonesia yang membutuhkan pencerahan dalam dunia pendidikan. Sumber belajar dalam Mobil Juara meliputi buku bacaan, CD edukatif dan perangkat komputer yangterhubung ke internet. Program pembelajaran dirancang untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan. Program pelayanan pendidikan ini diberikan secara gratis.

Tujuan dari program ini diantaranya untuk mengenalkan cinta membaca sejak dini, memberantas buta aksara bagi masyarakat di daerah tertinggal, bersinergi dengan pegiat sosial untuk mencerdaskan masyarakat, memfasilitasi belajar di luar sekolah, menyebarkan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sesuai perkembangan usia anak.

Mobil Juara walau belum resmi dilaunching sudah melakukan kunjungan ke Yayasan Lailatul Qodar, Ban Mati,Sukoharjo, para murid dan guru sangat antusias menikmati layanan fasilitasnya. Sudah ada beberapa permintaan untuk mendapat kunjungan mobil juara diantaranya di Ngesrep-Ngemplak-Boyolali, Selokaton-Gondangrejo-Karanganyar, Njantran-Masaran-Sragen, dan Serengan-Surakarta.

Dalam aksinya nanti, Mobil Juara akan melakukan kunjungan rutin sekali dalam sepekan, selama 3 bulan untuk satu titik lokasi. Program yang dilakukan antara lain penyuluhan, membaca buku, story telling, menonton film secara interktif melalui komputer/ tv plasma, bermain dengan berbagai permainan edukatif, belajar menggunakan internet dengan bertanggung jawab, pemberian makanan tambahan, pemberian doorprize dan berbagi hijau/tanaman.

Disampaikan oleh Lisana Widi, Non Formal Education Regional Jatim-Jateng, mobil juara sementara ini baru hadir di tiga kota yaitu Solo, Makasar, dan Jakarta Selatan. Keberadaan Mobil Juara di kota Solo ini diharapkan dapat menjadi nafas baru bagi kemajuan pendidikan di Kota Solo untuk terus mencerdaskan anak negeri.***

Newsroom/Lilik Purwanto

Berita Favorit

Wanita, Jasamu Tiada Terkira

Wanita, Jasamu Tiada Terkira
Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”