Senin, 01 Juli 2013
Dengan Satu Kaki, Budi Berkiprah Sebagai Relawan Rumah Zakat
Memiliki sepasang kaki adalah kenangan bagi Budi Santoso. Hari ini ia memilih bertahan dan melipatgandakan manfaat satu kakinya dengan berbagi. Berkiprah sebagai relawan Rumah Zakat menjadi pilihannya. Dengan ditemani sebuah tongkat, lelaki kelahiran Sidoarjo ini mengabdi sebagai relawan sejak 2011.
Sama seperti hari ini, Budi kecil amat lincah dan cekatan. Pada usia enam tahun, bermain di kebut tebu adalah kesukaannya. Setiap hari ia bertemu dengan Kereta Lori pengangkut tebu. Ia dan segerombolan temannya berlarian mengambil tebu yang ada di Kereta Lori. Takdiperhitungkan, Budi menginjak rel yang licin hingga terpeleset dan jatuh. Kakinya melintangi rel, terlindas Kereta Lori hingga bagian atas pahanya remu. Amputasi adalah satu-satunya jalan terbaik yang harus diambil oleh dokter.
Setelah amputasi, dunia Budi tentu berubah. Ia takbisa lagi berlari bersama teman-temannya. Tetapi perubahan itu tentu tidak mungkin dijadikannya hambatan untuk tetap maju. Memasuki bangku Sekolah Dasar, Budi mulai mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dirinya dan teman-temannya. “Kalau lagi main sepakbola saya gak kan bisa nendang, jadi saya ditaruh di posisi kiper. Saya bisa ikutan main meskipun akhirnya kebobolan juga hahaha!” kata Budi lepas.
Kehilangan sebelah kaki hanyalah kenangan yang sedikit buruk bagi lelaki yang sehari-hari menjadi takmir masjid ini. Pendidikannya terus berlanjut hingga ia menduduki bangku kuliah di jurusan Sosiologi UNESA. Ia mendapatkan informasi penerimaan relawan Rumah Zakat dari seorang temannya. Keterbatasan tidak menyurutkan langkahnya untuk menjadi relawan. Ia diterima bergabung menjadi relawan tanpa banyak pertanyaan. “Saya bergabung menjadi relawan karena ingin lebih maksimal lagi dalam membantu sesama dan masyarakat yang membutuhkan,” ujar Budi Santoso.
Karakternya yang semangat, ceria, dan mudah bergaul menjadikannya selalu tampak bersinar. Ia aktif dalam NPC (National Paralympic Committee) Kota Surabaya, dibawahi KONI Surabaya. Organisasi ini menjadi wadah altet-atlet yang memiliki kekurangan fisik. Dalam dua tahun terakhir Budi berhasil menaklukkan dua kejuaraan. Pada tahun 2012 lalu ia mengikuti lomba lempar lembing khusus orang-orang berkebutuhan khusus Jawa Timur. Ia berhasil meraih peringkat dua. “badan lawan saya besar sekali. Dia mantan tentara yang kakinya hancur karena terkena bom dan diamputasi. Badannya sudah benar-benar bagus dan terlatih, lebih besar dari saya. Itulah mengapa saya hanya menjadi juara dua,” ujar Budi sambil tertawa. Pertengahan tahun ini, tepatnya 13 Juni 2013, Budi menjadi juara satu dalam lomba lari. Kakinya yang hanya satu membawanya memenangkan kejuaraan lari, satu hal yang dikhawatirkan tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang kehilangan kaki.
Kata “terbatas” sudah hilang dari kamus kehidupan Budi. Itulah sebabnya ia menyukai travelling, backpacker, dan touring. Kiprahnya sebagai relawan membuatnya dapat mengunjungi berbagai tempat untuk membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial. “Saya suka menjadi relawan Rumah Zakat. Di sini saya mendapat keluarga baru, pengalaman baru, banyak ilmu baru yang tidak saya dapatkan di kampus. Saya juga dapat terjun langsung ke masyarakat,” ujar Budi.
Keaktifannya dalam berkiprah menjadi relawan membawanya terpilih menjadi salah satu relawan Rumah Zakat Surabaya yang mengikuti Dreambook Training yang diselenggarakan di Yogyakarta. Setiap daerah mengirimkan empat relawan terbaik dan bergabung dengan relawan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Pemuda yang memiliki cita-cita menjadi motivator ini selalu aktif dalam Bakti sosial, pengobatan gratis, khitan massal, nikah massal, dan berbagai kegiatan Rumah Zakat lainnya. “Saya pernah nyoba pakai kaki palsu, tapi ndak enak. Saya tidak bebas bergerak mengangkut kornet superqurban, obat-obatan, atau keperluan lainnya” tuturnya. Ia tidak pernah berpikir untuk menggunakan kaki palsu. Satu kaki kini sudah amat cukup baginya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Favorit
-
SOLO . Anak Juara Solo menggelar pawai Tarhib Ramadhan bersama kelompok lain yang tergabung dalam LKG TPQ se-Solo Raya. Kegiatan yang dilak...
-
SOLO . Tim perkusi Gesang (Generasi Sangkrah) yang merupakan binaan Relawan Inspirasi dengan wilayah binaan pemukiman padat Sangkrah ...
-
SOLO. Bukopin Club Solo bersinergi dengan RZ mengadakan program sosial berupa acara khitanan massal. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk...
-
SOLO . RZ bersama Mandiri Daya Insani terus bersinergi mengadakan pendampingan Usaha di wilayah ICD Kadipiro, Surakarta. Pendampingan u...
-
JAKARTA. Rumah Zakat menggelar Public Expose di Function Hall Gramedia Matraman, Jl Matraman Raya, No 46-50 Jakarta Timur, Kamis (...
-
SOLO . Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo mengulurkan bantuan bagi korban banjir Solo. Penyaluran bantuan berupa obat-obatan dan buku se...
-
KEDIRI. PGN bersama RZ menyediakan sarana air bersih di Posko Siaga Bencana PGN-RZ di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri, selain ...
-
SOLO. Keliling antar sekolah dalam kelurahan. Itulah gambaran sederhana rute harian yang harus ditempuh Yati (39). Pagi-pagi jam 6, ...
-
SOLO. Tim Sehat Rumah Zakat Solo menggelar serangkaian event dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke- 48, diantaranya Se...
-
SOLO . Keceriaan dan senyum yang tergambar dari wajah anak-anak saat menyambut Mobil Juara RZ yang baru tiba di halaman Masjid Nuru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar