Selasa, 14 Januari 2014




SOLO. Menjadi hari bahagia bagi Witri Suwanto karena lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (POK) Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo. Untuk meraih gelar sarjana, Witri hanya membutuhkan waktu 3 tahun 9 bulan dengan IPK 3,54, Sabtu (26/10).

Sarjana hasil jualan es sari kacang ijo ini sungguh membanggakan. Untuk bisa kuliah harus bekerja dahulu sehingga termasuk yang agak terlambat kuliah. Sejak semester 2 mulai usaha serabutan termasuk berjualan es sari kacang ijo. Meski disibukkan berjualan tetapi ia tetap mampu manjaga prestasi akademik dan menjalankan amanah sebagai pengurus unit kegiatan muslim.

“Witri salah seorang mahasiswa yang ulet. Meski tidak punya, namun punya semangat untuk bekerja dan sebagai mahasiswa olahraga skillnya juga bagus,” ungkap salah seorang dosen POK FKIP UTP.
Sebagai bentuk syukurnya, Witri pulang setelah wisuda dari kampus menuju rumah di Desa Plupuh Sragen dengan mengayuh gerobak lengkap dengan pakaian toga. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk menempuh perjalanan dengan rute kampus – jalan Ir Sutami-Jurug-Palur – Kebak Kramat – Masaran hingga rumah. Selain kondisi jalanan yang padat juga dikarenakan banyak dimintai foto selama perjalanan.
http://www.rumahzakat.org/modules/uploads/2013/10/RZ-Solowitri-edit-12.jpg
Alhamdulillah, beasiswa mahasiswa dari RZ yang pernah saya terima benar-benar saya rasakan manfaatnya. Hingga akhirnya sekarang saya bisa menyandang gelar sarjana dan cumlaude. Mohon sampaikan salam dan ucapan terima kasih saya kepada teman-teman dan pimpinan RZ,” pinta Witri saat datang ke kantor RZ  cabang Solo.

Ternyata impian Witri tak terhenti sampai sarjana saja. Saat ini sedang belajar juga di kampung Pare Kediri untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris guna mengejar cita-cita terbang ke Australia melanjutkan S2.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Favorit

Wanita, Jasamu Tiada Terkira

Wanita, Jasamu Tiada Terkira
Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”